Selasa, 01 Juni 2010

Satu Sistem Operasi untuk Semua Perangkat

Sebuah sistem operasi jaringan yang tangguh dan fungsional sangat penting untuk membentuk sebuah jaringan yang efektif. Sistem operasi jaringan dapat diandaikan sebagai jantung dari sebuah jaringan, memastikan data dan informasi yang melalui jaringan, baik jaringan wired maupun wireless, dapat berjalan dengan optimal, layaknya aliran darah.

Berbeda dengan sistem operasi pada server dan PC, dimana pemilihan sistem operasi dilakukan berdasarkan preferensi pengguna atau menyesuaikan pola penggunaan sistem operasi pada perusahaan. Sedangkan pada sistem operasi jaringan, biasanya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik sesuai jenis perangkat dan kegunaannya. Artinya ada demikian banyak pilihan sistem operasi jaringan yang kini tersedia, dan sebetulnya ini bukanlah hal yang buruk. Dengan keragaman pilihan sistem operasi jaringan memastikan kompetisi harga dan mengurangi ketergantungan dengan salah satu vendor. Namun di lain sisi, dengan banyakanya pilihan sistem operasi jaringan ini dapat menyebabkan tidak efisien dan meningkatnya tingkat kerumitan yang seharusnya tidak perlu terjadi, dan inilah yang dihadapi pada kebanyakan jaringan di dunia belakangan ini.

Jaringan di dunia sekarang beroperasi dengan memanfaatkan beragam perangkat jaringan, juga dengan beragam sistem operasi jaringan yang berbeda, beberapa sistem operasi yang sama juga menggunakan beberapa versi yang berbeda. Untuk mengelola sistem operasi jaringan yang berbeda, ataupun versi sistem operasi jaringan yang berbeda, akan memerlukan banyak waktu dan tenaga dalam mengelolanya. Administrator jaringan perlu melakukan patch untuk tiap versi sistem operasi jaringan yang berbeda, sehingga menambah beban kerja para administrator pada tim TI. Selain menambah beban kerja, tim TI juga harus membiasakan diri untuk dapat menggunakan fitur-fitur pada sistem operasi jaringan yang berbeda, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempelajari masing-masing sistem operasi jaringan.

Kerumitan dalam mengelola dan merawat sistem operasi jaringan yang berbeda, juga membuat jaringan semakin sulit untuk menyesuaikan mengikuti perubahan kebutuhan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Hal ini dibutuhkan untuk dapat meraih kesempatan yang ada, faktor utama untuk menghadapi lingkungan persaingan bisnis terkini yang berubah-ubah. Hal ini menambahkan rasio yang semakin tinggi untuk total cost of ownership, rendahnya return of investment dan mempersempit kesempatan yang dapat diraih.

Itu sebabnya Juniper Networks mengambil langkah pendekatan yang berbeda untuk sistem operasi jaringan. Lebih dari 10 tahun JUNOS telah memungkinkan pengguna Juniper Networks menggunakan sistem operasi tunggal, berbasiskan sistem operasi open source FreeBSD, untuk semua perangkat platform routing, switching dan security. Sejak 7 Juli 1998, saat diperkenalkannya JUNOS versi pertama ke pasar, Juniper Networks telah melakukan update teratur per kuartal secara teratur. Dan pada Mei 2009 pertama kali diperkenalkaannya JUNOS 9.1, yang merupakan rilis ke-38 dari JUNOS.

Pendekatan sistem operasi jaringan tunggal ini membuat Juniper Networks berbeda dengan pesaingnya. Sementara pesaingnya menggunakan sistem operasi yang berbeda untuk masing-masing perangkat dan fungsi, Juniper tetap pada janjinya untuk menggunakan hanya sebuah sistem operasi jaringan tunggal, meski untuk beragam perangkat dengan fungsi yang berbeda. Dan bagi pelanggan, hal ini memberikan dua keuntungan utama, yaitu:

Keuntungan pertama: meningkatnya fleksibilitas dan efisiensi operasional pada jaringan. Dengan menggunakan sebuah sistem operasi jaringan tunggal pada semua perangkat jaringan, artinya infrastruktur secara keseluruhan lebih fleksibel dan efisien untuk operasionalnya. Administrator jaringan hanya perlu mendalami sebuah platform sistem operasi jaringan, dan tidak perlu khawatir harus mengelola dan melakukan patch untuk sistem operasi yang berbeda pada arsitektur jaringan secara keseluruhan. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional tim TI secara keseluruhan, sehingga dapat lebih memiliki waktu luang dan kesempatan untuk tugas-tugas lain.

Keuntungan kedua: jadwal yang teratur untuk fitur-fitur baru yang sudah diuji sebelumnya. Penggunaan sistem operasi tunggal pada beragam perangkat jaringan memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Bagi Juniper Networks, dapat menyediakan jadwal yang teratur untuk menghadirkan versi terbaru yang sudah teruji dan stabil. Dengan sistem operasi tunggal, Juniper dapat berkonsentrasi untuk melakukan riset dan pengembangan dalam peningkatan fungsi dan kemampuannya, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa mendatang yang demikian pesat. Sistem operasi tunggal juga memungkinkan jadwal yang lebih terprediksi, memungkinkan pelanggan dapat memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dan biaya yang dibutuhkan untuk proses update. Ini semua dapat membantu dalam perencanaa anggaran, dan mengurangi resiko biaya tambahan yang tidak teranggarkan sebelumnya.

PIhak yang paling diuntungkan dengan pendekatan sistem operasi tunggal ini adalah pelanggan, dengan kebutuhan pasar yang menuntut semakin banyak, membutuhkan sebuah perusahaan yang sigap dalam menghadapi perubahan, dengan tingkat keamanan tinggi, dan infrastruktur jaringan yang andal. Hal tersebut merupakan syarat utama di dunia bisnis berbasis Internet, dan pendekatan ini terbukti lebih fokus untuk kebutuhan pelanggan. Sistem operasi jaringan JUNOS, memungkinkan pelanggan untuk dapat menikmati keandalan sistem jaringan carrier-class, otomatisasi operasional jaringan dan terbuka untuk inovasi saat dengan cepat menanggapi pertumbuhan dan perubahan pesat yang terjadi, sekaligus mengurangi kerumitan, biaya dan resiko.

Itulah sebabnya survei memperlihatkan lebih dari 120 operator jaringan pengguna JUNOS hanya membutuhkan waktu hanya 25 persen untuk melakukan operasional jaringan, dibandingkan yang menggunakan sistem lainnya. Dan dalam bisnis, waktu adalah uang.

Penulis: Judi Hartono, Acting Country Manager Juniper Networks Indonesia
(srn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar